Sudahkah anda shalat?

Sudahkah Anda Sholat??? ^^ Kalau Belum Sholat Yuk. ^^
By Debby Sheilla Saputri

Semangat Debby

SELAMAT DATANG ingat selalu Tiga pepatah arab ajaib -> man jadda wa jadda; man shabara zhafira; mansara ala darbi washala

Rabu, 14 November 2012

Lensa Hidup :Punya Banyak Sisi Tergantung Cara Kau Memandangnya

Hidup adalah hal yang tak terduga. Layaknya sebuah hadiah kadang bisa membuatmu terkejut kadang biasa saja. Kadang dia membuatmu senang tapi suatu saat kau bisa tidak menyukainya.Bagaimanapun kado adalah kado, sesuatu yang diberikan untuk kita.Alangkah baiknya jika kita menghargai hadiah itu untuk menghargai si pemberinya. Seperti itu pula baiknya kita menghargai hidup ini untuk menghargai Sang Maha Pencipta.

Sabtu, 10 November 2012
Pagi itu, dengan malas aku beranjak dari tempat tidur, bersegera untuk memulai hari. Sabtu, biasanya adalah hari libur untuk ku. Seperti kebanyakan hari libur aku lebih senang memanfaatkannya untuk istirahat di kosan. Namun pagi itu aku sudah telanjur membayar untuk ikut Seminar Kepribadian dan Workshop Public Speaking di Fakultas ISIP UNPAD.

Sedikit menyesal membayangkan diriku melongo sendirian di workshop itu tanpa tahu harus mengajak ngobrol siapa, aku menghela nafas dan meyakinkan diri kalau setidaknya aku bisa melihat Tina Talisa di workshop itu. Adikku yang mengajakku ikut seminar ternyata tidak bisa hadir karena tanpa diduga proposal PKMnya diterima dan harus presentasi hari itu juga.

Untungnya aku sedikit beruntung, dia ,Desi anak Kesejahteraan Sosial, cukup ramah dan mau tersenyum mendengar celotehanku. Bahkan aku sangat lega karena ditemani shalat, karena ini adalah pengalaman pertamaku masuk gedung FISIP setelah kuliah cukup lama di UNPAD ,selama dua tahun. Tadinya aku berpikir akan sangat sulit bagiku yang mudah tersesat di tempat baru untuk menemukan mushala sendiri.

Desi yang berjalan di belakangku memanggil seseorang, temannya kukira. Agak terkejut, kulihat ia hanya mempunyai satu kaki dan satu tangan. Anak laki-laki itu terlihat berjalan melompat-lompat, sepenglihatanku dia tidak memakai tongkat. Aku yang bingung, takut memunculkan ekspresi terkejut yang berlebihan dari mukaku memilih untuk mengalihkan pandangan.

Desi menyapanya dengan ramah, terdengar renyah, tak dibuat-buat.Aku tak sempat mendengar mereka mengobrol apa, yang kutangkap hanya percakapan biasa namun terlihat sangat bersahabat. Kurasa aku tidak bisa seramah itu, pikirku. Maksudku tentu aku ingin tapi belum bisa melakukannya.

Sejenak aku terdiam memikirkan pertanyaanku beberapa waktu lalu. Ketika itu aku nonton Kick Andy tentang seorang anak perempuan yang kakinya harus diamputasi karena kanker. Dia sangat bersemangat dan ingin sekali kuliah. Saat itu hal pertama yang kupikirkan adalah betapa kasihannya dia, apa dia bisa kuliah dengan satu kaki di universitas umum. Bagaimana kalau dia harus kuliah di lantai 3 pasti akan sangat sulit. Aku sering sekali mendengar keluhan dari orang yang normal sekalipun betapa capeknya menaiki tangga. Tapi dia bisa, anak laki-laki itu sekarang kuliah di universitas yang sama denganku di UNPAD.

Belakangan aku bertanya pada Rio adikku tentang anak tersebut. Rio menjawabnya dengan semangat bahkan menambahkan dengan bangga memberitahuku kalau anak itu adalah salah satu siswa yang ikut seleksi KPM yang merupakan salah satu dari rangkaian acara tersebut.

Dengan penasaran aku bertanya "Gimana ya kalau dia harus turun naik tangga?"
"Kan ada temannya deb," jawab adikku.
Sungguh aku melupakan hal itu, aku tertegun. Aku berdoa semoga dia selalu dikelilingi orang baik yang akan selalu mau membantunya untuk turun naik tangga.
                                                                           ***

Mungkin aku belum bisa seratus persen mencontoh semangatnya belum bisa bersyukur akan kehidupan sebaik dia. Tapi pasti akan ku coba, setidaknya menjadi yang terbaik dari apa yang bisa aku lakukan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar